Monday, November 30, 2009

PROFESI sebagai "PANGGILAN HIDUP"

Dear All,

Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua,

Pagi ini terbersit dalam pikiran saya setelah membaca
beberapa halaman buku "Mengajar Untuk Mengubah Hidup"
karangan Dr. Howard G. Hendricks, apakah Profesi atau
Pekerjaan yang saya lakukan ini merupakan "Panggilan
Hidup" saya atau bukan?

Saya hanya ingin berbagi dengan Anda, sahabat2ku dimana
saya melihat bahwa sudah selayaknya dan sepantasnya
sebuah Profesi yang kita geluti dalam perjalanan hidup
kita dan bahkan "menyita" waktu atau umur kita yang
terbesar harus kita CINTAI dan merupakan "PANGGILAN HIDUP".

Saya jarang mendengar seorang yang memiliki Profesi
dokter yang berpindah "jalur" karir ke profesi lainnya,
begitupun dengan seorang suster atau Pastor.

Bagaimana mencermati dan memahami bahwa sebuah Profesi
adalah sebuah Panggilan Hidup atau Panggilan Jiwa?

Dengan memperhatikan Ir. Ciputra dengan panggilan jiwanya
dalam bidang Konstruksi (bangunan) dan Enterpreneurship
bisa menjadi contoh sebuah Profesi sebagai Panggilan Jiwa
atau Soichiro Honda dengan Mesin dan bengkelnya, dapat
dikategorikan sebagai Panggilan Hidup.

Mereka BAHAGIA dan RELA melakukan profesi mereka dengan
segala pikiran dan hatinya, untuk kesempurnaan pekerjaan
dan tugas yang mereka miliki.

Mereka tidak menunggu pekerjaan, mereka mencari dan terus
menggali, serta tidak pernah kehilangan semangat untuk
memperbaiki dan meningkatkan terus kualitas pekerjaan mereka.

Mereka tidak mendahulukan "GAJI" baru bekerja rajin,
sebaliknya mereka berinvestasi dalam pekerjaan yang
sempurna, dan GAJI akan mengikuti secara otomatis.

Mereka bekerja tidak hanya 40 jam seminggu, karena
menurut BRIAN TRACY: "40 jam adalah ukuran pekerja
rata-rata, yang hidupnya juga rata-rata. Mereka
jarang sekali mencapai kepuasan dalam pekerjaan &
hidup mereka. Karena mereka berhitung dalam bekerja,
maka rejeki mereka juga akan dihitung".

Saya sendiri saat ini sedang mengkaji, apakah pekerjaan
saya saat ini adalah Panggilan Hidup atau Jiwa saya
yang seutuhnya, atau saya masih dalam taraf transformasi.

Apapun taraf atau posisi saya saat ini, saya ingin
terus memberi dan meningkatkan kualitas diri & hidup
saya, tanpa perlu mengkhawatirkan perubahan yang terjadi.

Coba renungkan, apakah kita selama ini telah menghayati
dan mendalami pekerjaan dan profesi kita masing2? Dan
menjadikan profesi ini sebagai panggilan jiwa dan merupakan
bagian daripada kehidupan kita sendiri? Sehingga profesi
ini harus dilakukan dan dikerjakan dengan meletakkan
jiwa, pikiran dan perasaan kita sendiri secara utuh.

Sudahkah kita lakukan?

------------------

Seandainya profesi yang kita lakukan ini bukan merupakan
panggilan jiwa dan kita lakukan dengan setengah kehendak
dan mungkin juga tanpa rasa CINTA dan SUKA, saya berpikir
bahwa "Kita telah MENUKAR atau MELACURKAN UMUR KITA dengan
UANG RECEH yang tidak seberapa nilainya".

Akankah hidup yang kita jalani ini, akan bermakna dan
memberikan suka cita penuh?
Saya pikir akan sangat sulit untuk bersuka-cita dan
menikmati hidup yang sunggun indah ini, tanpa mencintai
dan melakukan profesi dengan rasa nyaman, suka, damai,
cinta dan keikhlasan.

-------------

Semoga kita dapat memilih dan memiliki Profesi sebagai
Panggilan Hidup, yang akan mengantar kita ke dalam
kehidupan yang penuh dengan kebermaknaan dan suka cita
tak terperi, demi kualitas hidup sempurna.

---------

Semoga bermanfaat dan salam,
Freddy Pieloor
Book Author
"SUKSES atau MATI"
"JANGAN MAU PENSIUN BERKARAT, MELARAT & SEKARAT"

No comments:

Post a Comment